Bayangkan sebuah tiang yg kecil, pondasinya pun tidak dalam, dijadikan tempat bersandar oleh banyak orang. Lama-kelamaan, tiang tersebut akan bengkok dan akhirnya roboh juga. Tapi bila kamu memberikan tongkat untuk orang-orang yg bersandar ditiang tadi, akhirnya mereka dapat berdiri sendiri.
Bayangkan sebuah desa yang ditinggali oleh seorang nelayan dan seorang pemuda tanpa pekerjaan yang baru saja pindah ke desa tersebut. Setiap hari nelayan tersebut bisa membagi ikan hasil tangkapannya ke pemuda itu untuk membantu pemuda tanpa pekerjaan tersebut agar bertahan hidup. Tapi bagaimana bila nelayan tersebut tiba-tiba meninggal?? Otomatis pemuda tersebut menjadi kelaparan. Jadi cara ini hanya menolong sementara tapi kurang bijak. Namun bila nelayan itu mengajarkan pemuda tersebut cara memancing ikan, maka cara ini lebih bijak karena pemuda tersebut jadi dapat bertahan hidup selamanya.
Bayangkan Seorang nelayan, di sebelah rumahnya tinggal seorang nenek sebatang kara yg sakit-sakitan. Bagaimana cara nelayan ini menolong nenek tersebut? Tentu cara yg paling bijak adalah membagi makanan ke nenek tersebut setiap hari, karena nenek yang sakit-sakitan tersebut tidak mungkin diajak untuk ikut pergi memancing. Bagaimana bila nenek tersebut malah mendadak pusing dan terjatuh hanyut ke sungai ???
Jadi cara menolong orang itu berbeda-beda, tergantung kondisinya.
Bayangkan dua orang yg sedang terombang ambing di laut, dan beberapa meter dari lokasi mereka, ada perahu kosong. Bagaimana cara mereka saling menolong? Tentu salah satu dari mereka, harus naik ke kapal dulu agar dapat menolong teman yang lainnya.
Dalam [Subhasitaratnakhosa 1229] tertulis :
Pohon memberi naungan bagi yang lain, Sementara dia sendiri ditimpa panas matahari, Buah yang dihasilkannya diperuntukkan bagi yang lain Demikianlah orang-baik adalah bagaikan pohon.
Pohon yang telah berbuah ini, tentulah pohon yang sudah tertancap bagus akar-akarnya ke dalam tanah dan tidak berukuran kecil sehingga bisa menjadi tempat bernaung dikala cuaca panas. Artinya seseorang hendaknya bijaksana dalam menolong orang lain.
Makanya Sang Buddha pun mengatakan, tolong dirimu sendiri, kemudian menolong orang lain. Sang Buddha pun menjadi Buddha dahulu, sehingga Beliau dapat membabarkan jalan agar dapat mencapai Nibbana.
Jadi berdasarkan contoh kasus diatas, bila mau menolong orang, pelajari dulu, metode apa yg terbaik. Jangan sampai pertolongan Anda justru membuatnya menjadi malas. Karena hal ini bisa berpengaruh ke kehidupan berikut juga, mereka menjadi jiwa-jiwa yg belum siap mandiri.
Karena kebiasaan/karakter seseorang akan menjadi karakter awal dikehidupan berikutnya. Contoh : Anne Frank bereinkarnasi menjadi Barbro yang sama-sama penulis.
Kadang menolong orang memang butuh uang, tapi kadang nasehat saja sudah cukup. Tapi kadang harus di diamkan saja dulu agar orang tersebut belajar dan mengerti, kemudian barulah dibantu....
Demikian ulasan saya semoga membantu dan maaf bila ada salah-salah kata.
Semoga semua makhluk bahagia dan Semoga kebaikan semesta bersama dengan kita.....
Komentar
Posting Komentar