Hidup kita akan lebih berkembang kalau kita membuang jauh-jauh mentalitas korban (Victims
mentality). Sebagai gantinya, kita harus mengadopsi mentalitas desisif ( decisive ) / Pengambil keputusan / Decision makers.
Sebagai seorang korban, victim, kita selalu berada pada pihak yang dirugikan orang lain. Sasaran perbuatan orang lain. Obyek penderita. Diperlakukan tidak adil.
Menurut kita, sial amat.
Dari begitu banyak pilihan posisi, ada orang kok memilih memposisikan diri sebagai korban?
Kalau mau milih, harusnya kita ada dalam posisi pemimpin, penentu, orang yang menata, yang bertanggung jawab. Yang mengatur supaya tidak ada yang menjadi korban, termasuk diri sendiri.
Siapa saja yang bermental victims?
Orang yang selalu mengeluh, menyalahkan orang lain, menyalahkan keadaan, powerless , hopeless . Kita yang selalu menemukan excuses, alasan eksternal, mengapa kita tidak bisa mewujudkan apa yang benar, baik,dan bagus.
Bagaimana cara keluar dari mentalitas victims?
Pertama adalah memutuskan untuk menerima, mengakui, mengamini, memahami, dan mendeklarasikan dengan tegas bahwa apa pun yang terjadi pada diri kita itu adalah tanggung jawab kita. Kitalah penyebabnya.
Itu buah dari keputusan kita. Buah dari tindakan kita, sikap kita, inisiatif kita ( or lack of it ).
Kedua adalah memutuskan untuk tidak lagi menerima keadaan ini.
I don’t want to take part of this nonsense. No more!
Ketiga adalah memutuskan untuk bertindak keluar dari jeratan victim.
Do something. Take an initiative.
Perhatikan, kita mengambil kata “memutuskan” berulang-ulang.
Decide !!!
Ini adalah ciri khas mentalitas pemimpin, minimal memimpin diri sendiri. Decision makers.
Bagi seorang bermental pemimpin, hidup itu adalah kesempatan untuk membuat banyak keputusan.
Setiap hari, setiap saat, adalah momen untuk membuat keputusan.
Minimal untuk diri sendiri, dan jalan hidup diri sendiri.
Janganlah jadi Korban..
Janganlah jadi pengeluh.....
Janganlah selalu berpikir diri Anda sial !!!!
Jadilah Pelaku/Decision Maker untuk yang lebih baik & benar tentunya....
Sebagai seorang korban, victim, kita selalu berada pada pihak yang dirugikan orang lain. Sasaran perbuatan orang lain. Obyek penderita. Diperlakukan tidak adil.
Menurut kita, sial amat.
Dari begitu banyak pilihan posisi, ada orang kok memilih memposisikan diri sebagai korban?
Kalau mau milih, harusnya kita ada dalam posisi pemimpin, penentu, orang yang menata, yang bertanggung jawab. Yang mengatur supaya tidak ada yang menjadi korban, termasuk diri sendiri.
Siapa saja yang bermental victims?
Orang yang selalu mengeluh, menyalahkan orang lain, menyalahkan keadaan, powerless , hopeless . Kita yang selalu menemukan excuses, alasan eksternal, mengapa kita tidak bisa mewujudkan apa yang benar, baik,dan bagus.
Bagaimana cara keluar dari mentalitas victims?
Pertama adalah memutuskan untuk menerima, mengakui, mengamini, memahami, dan mendeklarasikan dengan tegas bahwa apa pun yang terjadi pada diri kita itu adalah tanggung jawab kita. Kitalah penyebabnya.
Itu buah dari keputusan kita. Buah dari tindakan kita, sikap kita, inisiatif kita ( or lack of it ).
Kedua adalah memutuskan untuk tidak lagi menerima keadaan ini.
I don’t want to take part of this nonsense. No more!
Ketiga adalah memutuskan untuk bertindak keluar dari jeratan victim.
Do something. Take an initiative.
Perhatikan, kita mengambil kata “memutuskan” berulang-ulang.
Decide !!!
Ini adalah ciri khas mentalitas pemimpin, minimal memimpin diri sendiri. Decision makers.
Bagi seorang bermental pemimpin, hidup itu adalah kesempatan untuk membuat banyak keputusan.
Setiap hari, setiap saat, adalah momen untuk membuat keputusan.
Minimal untuk diri sendiri, dan jalan hidup diri sendiri.
Janganlah jadi Korban..
Janganlah jadi pengeluh.....
Janganlah selalu berpikir diri Anda sial !!!!
Jadilah Pelaku/Decision Maker untuk yang lebih baik & benar tentunya....
Komentar
Posting Komentar