Alkisah di zaman dulu di Tiongkok
Ada seorang Bhiksu muda merasa hidup ini sungguh susah, karena ia baru di pecat dan di keluarkan dari Kuil Shaolin.
Dia merasa hidupnya sudah tidak berarti sehingga ia berencana mengakhiri hidupnya di hutan.
Sesampainya di pinggir hutan di lihatnya seorang pria mengangkat kayu bakar yg baru di kumpulkannya di hutan dengan jumlah banyak, sehingga membuat jalannya lambat karena bebannya.
Sedang di depannya ada seorang pria lagi yg tidak membawa apa-apa, yg berkata " Ayo Bang cepat jalannya, Kakak ipar sudah mau melahirkan".
"Iya, saya tau. Tapi gimana mau cepat? beban saya begitu berat." balas pria yg menangkat beban itu sambil berusaha menyusul adiknya.
"Aduh Bang, letakkanlah beban sampah itu. Disini tak ada yg mau mengambilnya, kalaupun toh diambil orang nanti bisa kita cari lagi didalam hutan. Masalah kakak ipar lebih penting, itu adalah masalah tentang masa depan." Tegur si Adik.
Mendengar teguran adiknya, pria itu meletakkan bebannya lalu berlari, dan larinya bukan hanya bisa menyusul melainkan melewati adiknya.
Melihat hal itu si Bhiksu muda itu sadar akan arti hidup, Ia membuang semua beban kehidupan masa lampau tentang kegagalan dan penolakkan orang lain terhadaapnya, dan memulai membuat terobosan baru dalam hidupnya.
Bhiksu muda itu bernama Zhang San Feng (Tio Sam Hong) pendiri Wudang (Butong) dan pencipta ilmu silat Taiji-juan atau yg lebih terkenal dengan sebutan senam Tera di Indonesia.
Dia adalah tokoh yg sangat disegani dan dihormati di masa itu di Tiongkok.
Kawan pernahkah Anda merasakan hidup itu seakan sangat berat?
Masa depan seakan jauh dari genggaman?
 buanglah semua itu mulai saat ini, sebab itu adalah Beban Sampah yg tidak berharga, mari songsong Masa Depan yg penuh Harapan dengan lebih Semangat, lebih cepat, lebih optimis.
Masa Depan yg cerah menanti Kita semua.

Komentar